HAMA
Hama tumbuhan adalah organisme yang menyerang tumbuhan sehingga pertumbuhan dan perkembangannya terganggu. Hama yang menyerang tumbuhan antara lain :
Wereng:
Wereng adalah sejenis kepik yang dapat membuat daun & batang tumbuhan menjadi berlubang, kering, dan akhirnya mati. Hama wereng ini dapat dikendalikan dengan cara – cara sebagai betikut :
Hama tumbuhan adalah organisme yang menyerang tumbuhan sehingga pertumbuhan dan perkembangannya terganggu. Hama yang menyerang tumbuhan antara lain :
Wereng:
Wereng adalah sejenis kepik yang dapat membuat daun & batang tumbuhan menjadi berlubang, kering, dan akhirnya mati. Hama wereng ini dapat dikendalikan dengan cara – cara sebagai betikut :
a. Pengaturan
pola tanam, yaitu dengan melakukan penanaman secara serentak maupun dengan
pergiliran tanaman. Pergiliran tanaman dilakukan untuk memutus siklus hidup
wereng dengan cara menanam tanaman palawija atau tanah dibiarkan selama 1 – 2
bulan.
b. Pengandalian
hayati, yaitu dengan menggunakan musuh alami wereng, misalnya laba – laba
predator Lycosa Pseudoannulata, kepik Microvelia douglasi dan Cyrtorhinuss
lividipenis, kumbang Paederuss fuscipes, Ophinea nigrofasciata, dan Synarmonia
octomaculata.
c. Pengandalian
kimia, yaitu dengan menggunakan insektisida, dilakukan apabila cara lain tidak
mungkin untuk dilakukan. Penggunaan insektisida diusahakan sedemikan rupa
sehingga efektif, efisien, dan aman bagi lingkungan.
GULMA
Gulma akan
berkompetisi dengan tanaman utama untuk mendapatkan unsur hara yang diperlukan
pertumbuhannya. Gulma dapat menjadi tempat persembunyian hama. Pembersihan
gulma sangat penting untuk menekan perkembangan hama yang dapat menyerang
tumbuhan.
Berdasarkan
karaktristik yang dimiliki, gulma dibedakan menjadi 3 kelompok, yaitu teki,
rumput, dan gulma daun lebar.
1. Teki
Teki memiliki daya tahan luar biasa terhadap pengendalian mekanis, karena memiliki umbu batang di dalam tanah yang mampu bertahan berbulan – bulan. Contohnya adalah teki ladang (Cyperus rotundus).
Teki memiliki daya tahan luar biasa terhadap pengendalian mekanis, karena memiliki umbu batang di dalam tanah yang mampu bertahan berbulan – bulan. Contohnya adalah teki ladang (Cyperus rotundus).
2. Rumput
Berdaun sempit seperti teki tetapi menghasilkan stolon. Stolon ini di dalam tanah berbentuk jaringan rumit yang sulit diatasi secara mekanik. Contohnya adalah alang – alang (Imperata cylindrica).
Berdaun sempit seperti teki tetapi menghasilkan stolon. Stolon ini di dalam tanah berbentuk jaringan rumit yang sulit diatasi secara mekanik. Contohnya adalah alang – alang (Imperata cylindrica).
3. Gulma Daun Lebar
Berbagai macam gulma dari ordo Dicotyledoneae termasuk dalam kelompok ini. Gulma ini biasanya tumbuh pada akhir masa budi daya. Kompetisi terhadap tanaman utama berupa kompetisi cahaya. Contoh dari gulma berdaun lebar ini adalah daun sendok. Banyak macam gulma dari ordo Dicotyledoneae masuk dalam kelompok ini.
Berbagai macam gulma dari ordo Dicotyledoneae termasuk dalam kelompok ini. Gulma ini biasanya tumbuh pada akhir masa budi daya. Kompetisi terhadap tanaman utama berupa kompetisi cahaya. Contoh dari gulma berdaun lebar ini adalah daun sendok. Banyak macam gulma dari ordo Dicotyledoneae masuk dalam kelompok ini.
Pengendalian gulma memerlukan strategi yang
khas untuk setiap kasus. Beberapa hal yang perlu dipertimbangkan sebelum
melakukan pengendalian gulma antara lain sebagai berikut :
a) Jenis gulma dominan
b) Tanaman budi daya utama
c) Alternatif pengendalian yang
tersedia
d) Dampak ekonomi dan ekologi
Saat ini cukup banyak pembasmi gulma
yang dijual di took-toko pertanian. Namun kita perlu berhati-hati dalam memilih
& menggunakan pembasmi gulma. Tujuan pembersihan gulma antara lain untuk
mengurangi tumbuhan pengganggu yang akan menjadi pesaing tanaman utama, dan
gulma merupakan inang alternatif & tempat persembunyian hama penyakit.
PENYAKIT PADA
TANAMAN
Penyakit yang menyerang tumbuhan banyak
disebabkan oleh mikroorganisme, misalnya jamur, bakteri, alga, dan virus.
1.
Jamur
Penyebaran
jenis penyakit ini dapat disebabkan oleh angin, air, serangga, atau sentuhan
tangan. Penyakit ini menyebabkan bagian tumbuhan yang terserang, misalnya buah,
akan menjadi busuk. Jika menyerang bagian ranting dan permukaan daun, akan menyebabkan
bercak – bercak kecokelatan. Dari bercak – bercak tersebut akan keluar jamur
berwarna putih atau oranye yang dapat meluas ke seluruh permukaan ranting atau
daun sehingga pada akhirnya kering dan rontok. Batang yang terserang umumnya
akan membusuk, mula – mula dari arah kulit kemudian menjalar ke dalam, dan
kemudian membusukkan jaringan kayu. Jaringan yang terserang akan mengeluarkan
getah atau cairan. Jika kondisi ini dibiarkan, jaringan kayu akan membusuk,
kemudian seluruh dahan yang ada di atasnya akan layu dan mati.
Contoh penyakit yang disebabkan oleh jamur
adalah sebagai berikut.
a) Penyakit pada
padi.
b) Penyakit embun
tepung.
2.
Bakteri
Bakteri
dapat membusukkan daun, batang, dan akar tumbuhan. Bagian tumbuh tumbuhan yang
diserang bakteri akan mengeluarkan lendir keruh, baunya sangat menusuk, dan
lengket jika disentuh. Setelah membusuk, lama – kelamaan tumbuhan akan mati. Gejala
CPVD adalah kuncup daun menjadi kecil dan berwarna kuning, buah menjadi kuning,
sehingga lama – kelamaan akan mati. Penyakit CVPD yang belum parang dapat
disembuhkan dengan terramycin, yang merupakan sejenis antibiotik.
3.
Virus
Penyakit
yang disebabkan oleh virus cukup berbahaya karena dapat menular dan menyebar ke
seluruh tumbuhan dengan cepat. Tumbuhan yang sudah terlanjur diserang sulit
untuk disembuhkan. Penularan penyakit ini melalui perantara serangga.
4. Alga
Keberadaan
alga juga perlu diwaspadai karena dapat menyebabkan bercak karat merah pada
daun tumbuhan. Tumbuhan yang biasanya diserang antara lain jeruk, jambu biji,
dan rambutan. Bagian tumbuhan yang diserang oleh alga biasanya bagian daun,
ditandai adanya bercak berwarna kelabu kehijauan pada daun, kemudian pada
permukaannya tumbuh rambut berwarnya cokelat kemerahan.
No comments:
Post a Comment